Rabu, 23 Maret 2011

contoh kasus pelanggaran hukum (NEGARA HUKUM)

nih gua punya contoh-contoh pelanggaran  hukum....

Amnesty Internasional Minta Indonesia Hentikan Hukuman Cambuk di Malaysia


Malaysia harus selekasnya menghentikan hukuman cambuk bagi pengungsi dan orang migran, ungkap setelah pemerintah mengungkapkan hampir 30,000 warga asing dicambuk lima tahun belakangan.Dalam keterangan persnya yang diterima Antara London, Jumat, Internasional menanggapi pertanyaan di parlemen 9 Maret lalu, Menteri Dalam Negeri Hishammudin Hussein menyebutkan Malaysia telah mencambuk 29,759 warga asing antara 2005 hingga 2010 untuk pelanggaran imigrasi.
Direktur Asia Pasifik di , Sam Zarifi, menyebutkan angka pemerintah tersebut mengkonfirmasi Malaysia menjadikan ribuan orang sebagai subjek penyiksaan dan perlakuan buruk tiap tahunnya.
“Ini adalah praktek yang sangat berdasarkan hukum internasional, terlepas apapun keadaannya,” ujar Sam Zarifi.
Dikatakannya pemerintah Malaysia harus sesegera mungkin menyatakan moratorium atas praktik brutal tersebut.
menyerukan abolisi total atas segala bentuk hukuman pidana fisik (corporal punishment), yang merupakan bagian dari penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya.
Pada Desember 2010, mempublikasikan laporan investigasi mendalam atas praktek hukuman cambuk di Malaysia.
Pada tiap 57 kasus yang diperiksanya, menemukan pencambukan itu termasuk penyiksaan, karena pihak berwenang secara sengaja mengakibatkan rasa sakit dan penderitaan melalui hukum cambuk.
Ketika kebanyakan negara-negara menghapus hukuman cambuk, Malaysia memperluas praktiknya. Parlemen telah meningkatkan jumlah pelanggaran yang bisa dihukum dengan hukuman cambuk hingga 60.
Sejak 2002, ketika Parlemen mengamandemen Undang-Undang Imigrasi 1959/63 untuk membuat pelanggaran keimigrasian seperti masuk secara illegal, sebagai subjek hukuman cambuk, puluhan ribu pengungsi dan pekerja migran telah dicambuk.
Menurut Liew Chin Tong, anggota parlemen yang mengajukan pertanyaan setidaknya 60 persen dari 29,759 warga asing yang dicambuk adalah warga negara .
Pada Maret 2010, mendokumentasikan bagaimana pelanggaran yang tidak terperiksa, oleh agen tenaga kerja, mengakibatkan banyak pekerja migran kehilangan status imigrasi legal sehingga menjadi subjek hukuman cambuk.
Pengungsi juga dicambuk untuk alasan pelanggaran imigrasi di Malaysia. Karena Malaysia belum juga meratifikasi Konvensi PBB tentang Pengungsi, pencari suaka kerap ditangkap dan dihukum sebagai pendatang ilegal.
Pengungsi Burma di Malaysia mengatakan pada bagaimana mereka hidup dalam ketakutan setelah dicambuk.
“Malaysia membuat ribuan orang dari negara-negara Asia sebagai subjek penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya,” demikian Zarifi. (ZG/K004)


Komnas HAM Selidiki Kasus Pembunuhan Charles Mali

KUPANG: Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya mengatakan, akhir-akhir ini banyak kasus kekerasan yang terjadi di NTT dan cukup merisaukan masyarakat. “Akhir-akhir ini banyak kasus kekerasan yang terjadi di Nusa Tenggara Timur, terutama kekerasan yang sangat merisaukan masyarakat di Kabupaten Belu, wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste,” katanya di Kupang, Sabtu (19/3).

Dia mengemukakan itu ketika menerima Tim Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk membicarkan berbagai kasus dugaan pelanggaran HAM di wilayah perbatasan, terutama di Atambua, Kabupaten Belu. “Saya menyanyangkan dan mengecam pelaku kekerasan tersebut,” kata Frans saat dialog dengan tim Komnas HAM yang dipimpin Plt Kepala Biro Penegakkan HAM Sriyana dan rombongan.

Gubernur yang didampingi Kepala Biro Hukum Setda NTT Yohana Lisapaly, Karo Pemerintahan Setda NTT, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah NTT Eduard Gana, Kadis Perhubungan NTT Bruno Kupok, Kadis
Pendapatan dan Aset Daerah Emanuel Kara, berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk mengurangi pelanggaran yang terjadi di masyarakat.

“Untuk mengurangi itu memang sulit. Selama manusia masih hidup pasti ada kekerasan tapi paling tidak kita berupaya untuk meminimalisir kekerasan yang terjadi dalam masyarakat,” katanya.

Di hadapan tim Komnas HAM, Frans mengatakan telah melakukan koordinasi dengan TNI untuk mengambil langkah serta tindakan tegas dan transparan supaya dapat diikuti oleh masyarakat. Gubernur juga meminta dukungan dari Komnas HAM untuk melakukan penyelidikan dan mencermati sebaik-baiknya terhadap kasus pemukulan hingga tewas oleh anggota TNI di Belu.

Gubernur juga mengajak Komnas HAM untuk bekerja sama mengatasi dan mencegah hal-hal yang terjadi dalam masyarkat, terutama masalah kemanusiaan.

Semantara itu, Plt Kepala Biro Penegakkan HAM Sriyana mengatakan kehadirannya bersama tim Komnas HAM ke NTT dalam rangka melakukan koordinasi serta membantu mensinergikan hal-hal yang masih menjadi permasalahan serta upaya penyelesaian urusan kemanusiaan di daerah itu.

Saat ini pihaknya juga telah melakukan kerja sama dengan pemerintah pusat dan legislatif untuk membantu menyelesaikan permasalahan kemanusaiaan di NTT. Ia mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan kekerasan yang terjadi di Atambua, Belu.

Dalam kaitan dengan kasus Belu, dia mengatakan, telah membangun komunikasi dengan masyarakat setempat guna meredam gejolak serta memberikan upaya perlindungan bagi enam orang korban kekerasan yang saat ini masih trauma dengan kejadian yang dialami bersama almarhum . (Ant/OL-8)
Source: media indonesia


Gara-gara Seorang Fedofil, Pangeran Andrew Dibatasi

Entertaiment | March 7, 2011 at 15:33
Ia tidak punya sahabat dan dikelilingi oleh orang-orang jahat”Seorang sumber orang dalam di pemerintahan mengatakan akan mengkaji kembali posisi Pangeran Andrew sebagai duta niaga sehingga putera kedua Ratu Elizabeth itu bisa kehilangan perannya sama sekali.Pangeran Andrew berada dalam pusaran perhatian setelah terkuak kabar bahwa Jeffrey Epstein yang baru-baru ini dipenjara selama 18 bulan karena kejahatan seksual terhadap anak, diketahui melunasi utang Sarah Ferguson, mantan istri Andrew.
Pangeran yang berada di urutan empat pewaris tahta Kerajaan Inggris itu sebelumnya pernah menjadi tamu di kediaman Epstein di Florida, Amerika Serikat. Di kediamanya itu Epstein berbuat jahat terhadap anak-anak di bawah umur.
Meskipun demikian, belum ada petunjuk yang mengarah pada keterlibatan Pangeran Andrew dalam satu kasus hukum pun.
Bocoran kabel dari Wikileaks tahun lalu juga sempat memuat para pejabat AS terkejut terhadap sang pangeran yang digambarkan sebagai orang ‘kasar’ dan menampilkan ‘keterusterangan yang menakjubkan’ dalam perjalanan niaga menuju Kyrgyztan.
Seorang menteri senior dari Partai Konservatif mengatakan bahwa posisi Andrew tak lagi bisa dipertahankan karena rekam jejaknya dalam menilai situasi, payah.
“Tampaknya tidak ada aktivitas mental yang jelas. Saya merasa kasihan kepadanya. Ia tidak punya sahabat dan dikelilingi oleh orang-orang jahat,” kata si menteri.
“Kami tidak akan mengerahkan segala upaya untuk membelanya. Tidak banyak yang akan menyesal jika ia mengundurkan diri,” tambah salah seorang sumber internal pemerintah.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague sebelumnya telah membela Pangeran Andrew menegaskan bahwa ia telah banyak membuat hal baik bagi Inggris.” (*)
Liberty/Reuters


 

Kenangan Pembantaian Penjara Abu Salim

Mancanegara | March 10, 2011 at 08:09
4202233620X310 Kenangan Pembantaian Penjara Abu Salim AFP/MARCO LONGARI Tentara Libya yang membelot memuat amunisi dan senjata antipesawat udara ke bagian belakang sebuah truk pikap di basis militer di bagian timur Benghazi, Selasa (1/3).
Oleh: Musthafa Abd Rahman
RATUSAN beserta nama-namanya terpampang di dinding depan gedung pengadilan pidana di Alun-alun Tahrir, Benghazi. Setiap hari, dari pagi hingga malam, penduduk Benghazi berkerumun melihat dengan saksama ratusan tersebut.
Kerumunan penduduk itu setiap hari tak pernah surut. Mereka datang dan pergi melihat - itu. Dari sekian obyek di Alun-alun Tahrir yang sehari-hari menjadi tempat aksi unjuk rasa antirezim Moammar Khadafy, - itu tampak paling menarik perhatian publik.
Wajah-wajah yang terpampang di dinding itu tak lain adalah para korban di Abu di Tripoli pada 29 Juni 1996 yang terkenal itu. Saat itu sebanyak 1.270 penghuni tewas di tangan rezim Khadafy. Abu merupakan politik terkenal di kota Tripoli.
Di atas ratusan itu terdapat pamflet bertuliskan, ”Wahai para syuhada (pahlawan) Abu , darahmu tidak mengalir sia-sia”. Ada pula surat seorang istri kepada suaminya, salah seorang korban di Abu , yang berbunyi, ”Saya akan tetap ikhlas dan tulus kepadamu sampai kapan pun. Semoga Tuhan meridaimu di akhirat”.
- itu menjadi saksi bahwa kebenaran tidak pernah ditelan masa. di Abu yang terjadi 14 tahun silam menjelma menjadi peristiwa penting bagi rakyat Libya.
itu tak hanya membangkitkan emosi rakyat Libya, tetapi juga menjadi salah satu titik tolak perubahan besar di negeri itu, yakni meletusnya revolusi 17 Februari.
”Saya punya dua teman yang menjadi korban di Abu . Peristiwa itu tak akan dilupakan rakyat Libya sampai kapan pun dan akan terus dikenang sebagai bukti kekejaman rezim Khadafy,” kata Azdin Nadir (37).
Warga Libya lain, Mohamed (50), mengungkapkan, empat temannya menjadi korban di Abu . ” di Abu benar-benar kezaliman yang dilakukan Khadafy terhadap rakyatnya. Khadafy harus mundur karena ia menjadi problem Libya saat ini,” ujarnya.
di Abu terjadi saat satu unit pasukan khusus Libya mendobrak dan membantai 1.270 penghuninya hanya dalam beberapa jam. itu ditengarai atas perintah langsung Khadafy. Kepala keamanan pribadi Khadafy, Abdallah al-Sanusi dan Izzedine al-Hanshiri, terlibat langsung dalam perintah dan pelaksanaan itu.
Aparat keamanan Khadafy mengubur korban di beberapa tempat tanpa sepengetahuan keluarga. Rezim Khadafy selalu membantah terjadi dan menolak permintaan investigasi dari sejumlah pihak, dari dalam dan luar negeri.
Seorang jaksa dan aktivis hak asasi manusia (HAM) Libya, Fathi Terbil, yang menjadi pembela dan sekaligus wakil keluarga korban di Abu , juga ditangkap aparat keamanan. Penahanan Terbil itu memicu aksi kemarahan rakyat. Tak kurang dari 2.000 orang berunjuk rasa di depan kantor polisi di Benghazi menuntut pembebasan Terbil.
hitam
Sikap rezim Khadafy yang menghindar dari tanggung jawab membangkitkan aksi antirezim Khadafy di seantero Libya. Amnesti internasional mendesak dibentuknya tim independen guna menyelidiki kasus itu. Aktivis HAM menyebut itu sebagai hitam dan kasus itu sebagai pelanggaran besar terhadap HAM.
Pada 24 Januari 2010, Pemerintah Libya memblokir situs Youtube setelah seseorang mengunggah video unjuk rasa keluarga korban di Abu di Benghazi menuntut pembebasan Fathi Terbil. Pemblokiran itu dikritik keras aktivis HAM. Dua hari setelah revolusi Libya meletus, 17 Februari lalu, keluarga korban di Abu kembali turun ke jalan.
Meletusnya revolusi 17 Februari yang menuntut turunnya Khadafy dan berlanjut hingga kini menjadi tak terpisahkan dari peristiwa di Abu . Revolusi itu sesungguhnya refleksi rakyat Libya menuntut keadilan politik, sosial, ekonomi, dan hukum, termasuk keadilan dalam kasus di Abu .
Maka, tak heran, - korban itu menjadi perhatian utama di kota yang bebas dari rezim Khadafy, seperti Tobruk dan Benghazi.

MOGA-MOGA BERGUNA BUAT ANAK-ANAK FATEK KHUSUSNYA KELAS E!
BY : RICHIE SYKES